Jumat, 26 Agustus 2011

#Beri aku kesempatan di 3 Hari ini

#Beri aku kesempatan di 3 Hari ini

Tersentak sadar bangun dari renungan ku dalam dekapan semilir angin pagi hari….

ku lihat ke awan..
terbawa dalam buaian
dilangit sana saya merasa bisa terbang..damai dan sangat damai….
saya melihat ada se sosok bayangan putih dan saya berusaha untuk mengejarnya..saya lari..dan terus lari…untuk menemuibayangan putih itu...

tapi ia malah makin menjauh…ku tetap mengejarnya…
dan akhir nya ku dapati ia..ah ternyata ia adalah sang ramadhan..

ku ajak sang ramadhan berbicara..ku rangkul ia..
wahai sang ramadhan mengapa kamu lari saat ku lihat?
apakah kau sudah mulai bosan dengan ku..
mau kemana kamu wahai ramdhan?

sang ramdhan menjawab..
“ingatkah kamu wahai anak muda…bahwa waktuku untuk manusia tinggal 3 hari lagi..aku harus melaporkan semua tugas-tugasku kepada Allah..
aku juga harus menyiapkan sajian istimewa untuk manusia yang benar-benar memanfaatkan ramadhan nya…itu janjiku kepada Allah..
untuk itu aku lari takut persiapanku tidak maksimal untuk membalas manusia yang telah bersungguh dalam ramdhan ku”…

“ohiya tolong sampaikan kepada orang mukmin untuk bahwa syawal akan tiba maka ajaklah bersabar…
peluklah ke istiqomahan saat kelehan dalam mengarungi hari dan perjalanan TAQWA..
dan teruslah bersandar pada TAWADHU saat kesombongan datang menyerang..lalu teruslah minta nasehat AL QURAN dan AS SUNNAH di setiap masalah yang dihadapi..

Sampaikan pula salam dan terima kasih karena telah menyambutku dengan suka cita..
aku tunggu di pintu AR-RAYAN……
tak sanggup ku berkata-kata lagi
speachless..

ku hanya termenung dan tersungkur sujud…
mengingat betapa masih belum optimalnya muatan ramdhanku..

3 hari lagi...
ya Rabb izinkan aku pulang untuk mengisi bekal ku ini
ya Rabb izinkan aku mengejar ketertinggalanku..
aku mau menyerahkan amalan ku pada sang ramadhan..
….

“kang…kang akhir…
sedang apa?..tak sadar disamping ku ada temanku yang menyadarku..
owh„..hmm..tidak ..tidak apa-apa… 
” ayo lagi melamun yaa”hehee
ayo kita lanjutkan tilawah kita…
masih ada waktu..
belum terlambat…


oke bergegas ku ambil wudhu..
segar sekali pagi ini..
semoga bisa optimal ya Rabb (kataku dalam hati)....

oleh : Akhir Pebriansyah Van Benjamin..

Kamis, 18 Agustus 2011

Ramadhan Bulan Kemerdekaan

Pagi itu benar-benar pagi yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, dimana rakyat yang memanggul bambu runcing dan senjata tajam sudah berkumpul untuk mendengarkan dibacakannya teks Proklamasi.  Tujuh puluh prajurit dan lima perwira  Tentara Pembela Tanah Air pun siaga penuh , bersiap menghadang kalau bala tentara jepang datang menyerang (Suryanegara, 2010).

Hingga momentum yang diharapkan pun tiba.  Jum’at Legi  pukul 10.00 pagi, 17 Agustus 1945, bertepatan dengan tanggal 09 Ramadhan 1364 H, dibacakanlah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.  Jalan pegangsaan Timur 56 Jakrta, merupakan saksi atas lahirnya sebuah bangsa yang merdeka, “Indonesia”.

Pejuang ‘45 yakin ini bukan sekedar kebetulan, tapi ini merupakan rahmat terbesar di Bulan Ramadhan yang terakumulasi dari peluh perjuangan mereka selama ini. Tak ayal rasa syukur dan kebahagiaan begitu memuncak, karena bukan lapar dan dahaga fisik yang menjadi masalah terbesar mereka saat itu, tapi “lapar dan dahaga” menjadi bangsa yang merdekalah yang mereka idam-idamkan. Kondisi dimana tidak ada lagi perbedaan ras dan warna kulit, tapi yang membedakan hanyalah Ketaqwaan di sisi Allah swt.

Keberhasilan perjuangan angkatan ‘45 bukan berarti akhir. Lebih tepatnya ini merupakan awal dari perjalanan sebuah bangsa yang merdeka. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus perjuangan memiliki kewajiban yang lebih besar, yakni menata kemerdekaan, mempertahankannya, memajukan eksistensi di mata dunia dan di hadapan Allah swt.

Tahun 2011 ini sejarah berulang. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia jatuh di bulan ramadhan. Sejarah berkata bahwa generasi pendahulu kita tidak mengeluhkan, betapa beratnya mereka  harus mempersiapkan kemerdekaan sambil menahan lapar dan dahaga berpuasa.  Jadi, alangkah naifnya kita yang saat ini menjadikan puasa sebagai alibi untuk tidak beraktifitas secara maksimal dalam menjalani kehidupan. Kita pun sebagai generasi intelektual seharusnya bisa lebih merasakan spirit kemerdekaan dan rasa syukur yang dahulu Bung Karno, Moh. Hatta, dan seluruh pejuang kemerdekaan rasakan.  

Wallahu a’lam bi shawab.

 “Ramadhan adalah bulan rahmat, bulan kemenangan, bulan kemerdekaan”.

Rabu, 10 Agustus 2011

The Biggest Health Center


Gaza adalah The Biggest Health Center and NO.1 di dunia. Penduduknya menghabiskan hari-hari mereka dengan sangat bahagia setelah memutuskan untuk mengikuti nasehat para ahli kesehatan moderen agar tidak mengkonsumsi makanan yang menyebabkan kolesterol tinggi, tekanan darah naik, dan kegemukan. Demikian pula, mereka berhasil menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan bahan bakar minyak dan zat kimia lainnya. Untuk itu, mereka menerapkan olah raga berjalan kaki yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan akal, khususnya bagi para manula, orang cacat, orang sakit dan para wanita hamil.

Adapun rumah sakit dan tempat-tempat pelayanan kesehatan sudah ditutup, karena sudah terbukti dan tidak perlu diragukan bahwa obat-obat tradisional alias moderen adalah penyebab munculnya berbagai penyakit dan membunuh daya imunitas tubuh. Sebab itu, para penduduk Gaza kembali mengkonsumsi obat-obatan yang terbuat dari daun kayu dan rumput-rumputan atau apa yang disebut dengan alami atau herbal karena mengikuti petuah atau metode pengobatan kuno, atau konsep, back to nature.

Sebab itu, penduduk Gaza menjadi orang-orang yang kuat dan sehat sehingga mampu menggali terowonngan sepanjang belasan kilometer, pemberani, dan seakan tidak mempan senjata canggih, kendati dihujani dengan white phosphor lebih dari 1.5 juta kg. Karena itu pulalah semua penduduk Gaza, laki-laki, wanita dan anak-anak banyak mengucapkan terima kasih pada pemerintah yang ikut memblokade mereka. Boikot dan blokade itu telah menyebabkan mereka menemukan jalan hidup (life style) yang sehat wal afiat dan jauh dari godaan peradaban yang merusak kesehatan, baik fisik maupun akal.

Yang lebih utama, mereka meminta pada Allah agar Allah memberikan kesempatan pada para pemimpin negera yang ikut memblokade Gaza, isteri-isteri dan anak-anak mereka agar dapat kesempatan menerapkan pola hidup sehat seperti yang mereka lakukan sejak beberapa tahun belakangan.

Demikian juga, penduduk Gaza berterima kasih pada pemerintahan Israel yang dengan terpaksa menugaskan ribuan pasukannya untuk mengontrol dan meyakini tidak sampainya bantuan dan bahan-bahan yang berbahaya - seperti yang dijelaskan sebelumnya- ke Gaza. Semoga blokade itu mejadi faktor kebaikan yang banyak bagi Gaza dalam segala hal dan turunnya pertolongan dari Allah

Selasa, 09 Agustus 2011

Sketsa Ramadhan Jilid 9

Ramadhan teruslah disini..
tetaplah disini...

banyak hal yang bisa kita lakukan di bulan ini
dengan terus memantapkan amalam yaumiyah kita
dengan terus berusaha mengejar ketertinggalan kita selama ini


Karena setiap hari adalah perjuangan
dan perjuangan membutuhkan energi yang besar dan efisien
tengok para pendahulu kita di Jilid ke 9 ini yang bertepatan dengan 9 hijriah juga mereka para pejuang
 yang telah menorahkan tinta emasnya merebut kemredekaan dengan proklamsinya..

Bagaimana dengan kita??

Semangat menyusun strategi...

Kord BP Puskomnas Jabar
FSLDK Indonesia













Senin, 08 Agustus 2011

AKSI PUTIH RAMADHAN BP NAS JABAR-PUSKOMDA PRIBAR FSLDK

Home Republika Online

Jumat, 05 Agustus 2011 pukul 13:22:00

FSLDK Priangan Barat Aksi Putih di Tugu Kujang


rohis


Oleh Indah Wulandari

Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Bogor yang tergabung dalam Forum Silaturahim LDK  (FSLDK) Priangan Barat sambut bulan Ramadhan dengan aksi putih. Mereka ingin mengajak warga Kota Hujan mencintai bulan suci umat Islam ini dengan melakukan berbagai ibadah.

Aksi yang dilakukan Sabtu lalu (30/7) itu berlangsung selama dua jam hingga waktu Zhuhur. Ratusan anggota LDK gabungan dari berbagai universitas berkumpul di Tugu Kujang, Jalan Raya Padjajaran, Kota Bogor. Mereka membawa berbagai spanduk serta tulisan-tulisan dalam karton berisikan ajakan beribadah.

"Sengaja kita pilih tempat yang menjadi sentra kegiatan masyarakat Bogor agar pesan kita dibaca dan mengingatkan mereka jika Ramadhan telah tiba," terang Ketua Komisi B BP Nasional Jawa Barat, Khairil Azhar. Menurutnya, kegiatan ini baru pertama kali digelar.

Tidak setiap tahun, imbuh Khairil, seluruh kader LDK di wilayah Priangan Barat bisa berkumpul. Mereka terdiri atas pengurus LDK universitas di wilayah Sukabumi, Bogor, Cianjur, dan Karawang. Dengan kegiatan ini, mereka berkesempatan untuk saling bertemu.

"Momen ini sekaligus ajang silaturahim bagi para kader FSLDK Priangan Barat," cetus mahasiswa Jurusan Agronomi dan Holtikultura Faperta IPB ini. Kegiatan tersebut juga dijadikan kesempatan untuk memberikan informasi tentang andil FSLDK di tengah masyarakat.

Lantaran itu muncul dua persepsi berbeda. Persepsi pertama, memahami FSLDK sebagai jaringan. Sedangkan persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah nasional atau daerah yang diadakan secara rutin. Sebenarnya, subjek dan objek kedua pengertian tadi sama, yaitu LDK.

Akan tetapi perlu dipertegas lagi perbedaannya untuk mencegah ambiguitas. Persepsi pertama, FSLDK adalah jaringan yang beranggotakan LDK-LDK (bukan orang per orang) se-Indonesia. Sifat keanggotaan FSLDK cukup terbuka, artinya setiap anggota LDK berhak bergabung dengan FSLDK.

Sebab, salah satu visi FSLDK adalah mengoptimalkan percepatan dakwah kampus nasional. Jaringan FSLDK sudah tersebar luas di seluruh nusantara, mulai ujung Sumatra hingga Papua. Kini agenda FSLDK kian beragam, seperti pendampingan, pelatihan manajemen, dan simposium internasional Palestina.

Jika dirangkum, kata Khairil, program FSLDK secara garis besar ada dua, yaitu ke-LDK-an dan penyikapan isu. Salah satu contoh program ke-LDK-an adalah pendampingan LDK. Kegiatan lain yang pernah dilakukan adalah penyikapan isu seperti RUU APP dan Palestina.

Persepsi kedua, FSLDK adalah musyawarah akbar. Di tingkat nasional, ada Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN). FSLDKN yang terakhir diselenggarakan di Lampung pada 2007. Sedangkan di tingkat daerah, ada Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD). ed: ferry

http://republika.co.id:8080/koran/0/140600/FSLDK_Priangan_Barat_Aksi_Putih_di_Tugu_Kujang

Ramadhan Tetaplah Disini...


Dalam sebuah kisah, seorang Arab Badui pernah datang kepada Nabi Saw, lalu bertanya,
Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang apabila aku mengerjakannya, masuk surga. Rasul Saw. menjawab, Sembahlah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu… dan kerjakan puasa Ramadhan” 

Pagi ini namapak cerah
Sang embun terasa begitu sejuk
dan sejuknya sampai disini
disini di ruang dadaku..

Subhanallah...

Mentarinya samapi disini
di sini
menyusup ruang kerja ku..

Masya Allah..
Tak terasa Sudah hari ke delapan..
Hmm..
Bagaimana dengan Ramadhan ku..?
Sudahkah ku habiskan waktuku dengan memperbanyak dan meningkatkan tilawahku
Sudahkah semua ku isi dengan amalan2 terbaik ku
Dan apakah akan diterima segala yang kulakukan?

Allahualam....

Dalam sujud...
Ya Rabb..Ampuni hamba...
Ya Rabb jadikan ramadhan- ramdhan ku berkah
Ya Rabb jadikan ramadhan  kali ini sebagai invenstasi besar besaran ku dalam beramal, berjihad, berjuang, dan Ya Rabb Kuatkan dan teguhkan pendirian ku

Karena ku yakin mencintai dirimu adalah yang paling hakiki
Akulah pelayan setia mu..
Dari bumi Jawa barat untuk para kekasihku
Ikhwafillah sang muharik pelukis peradaban

Kord BP Puskomnas Jawa Barat
FSLDK INDONESIA

TRAINING FOR TRAINER FSLDK INDONESIA Wilayah Jawa Barat

FORUM SILATURRAHIM LEMBAGA DAKWAH KAMPUS
BADAN PEKERJA PUSKOMNAS (BP-NAS) WILAYAH JAWA BARAT
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS AL HURRIYYAH
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Jl. Tanjung No. 2  Komplek  Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Telp. 0251-8621746

Nomor             : 002/BPNAS/JABAR/FSLDK/VIII/2011
Perihal             : Undangan TFT
Lampiran         : -

Kepada :
Koordinator Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) ………………
Di Tempat.

Assalamu’alaikum wr wb.
Puji syukur kepada Allah swt yang hingga saat ini masih memberikan waktu dan kesempatan kepada kita semua untuk terus berjuang menegakkan agama-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah limpah kepada Rasulullah saw, teladan bagi seluruh umat manusia, beserta keluarga, sahabat, serta orang-orang yang senantiasa istiqomah berada dalam barisan dakwah ini.
Sehubungan dengan pelaksanaan program dari Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia khususnya Badan Khusus Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus (BK PMLDK), kami Badan Pekerja Nasional Wilayah Jawa Barat (BP-Nas Jabar) Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia bermaksud melaksanakan kegiatan Training for Trainer bagi seluruh Aktivis Dakwah Kampus di Jawa Barat.
Kegiatan Training For Trainer (TFT) insya allah akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal   : Sabtu-Ahad, 13-14 Agustus 2011
Waktu                         : 08.00 – 16.00 WIB
Tempat            : Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Keterangan      :
1.      Peserta maksimal 10 orang tiap daerah (puskomda)
2.      Info selanjutnya terkait ketentuan pelaksanaan TFT akan disampaikan kemudian.
            Mengingat pentingnya kegiatan TFT bagi keberlangsungan dakwah kita, maka sangat diharapkan kepada tiap puskomda untuk mengirimkan perwakilannya pada acara TFT ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih. Jazzakumulloh khoiron katsir.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Bogor, 6 Agustus 2011
Mengetahui,
Koordinator BP-Nas Jawa Barat




Akhir Pebriansyah
NIM. D24070134
Hormat kami,
Koordinator komisi B FSLDK Jawa Barat



Sidik Hari Priono
NIM. A24070187

Selasa, 02 Agustus 2011

Jadilah Kitab Walau Tanpa Judul


Kun kitaaban mufiidan bila 'unwaananwa laa takun 'unwaanan bila kitaaban. Jadilah kitab yang bermanfaat walaupun tanpa judul. Namun, jangan menjadi judul tanpa kitab.



Pepatah dalam bahasa Arab itu menyiratkan makna yang dalam, terutama menyangkut kondisi bangsa saat ini yang sarat konflik perebutan kekuasaan dan pengabaian amanah oleh pemimpin-pemimpin yang tidak menebar manfaat dengan jabatan dan otoritas yang dimilikinya. Bangsa ini telah kehilangan ruuhul jundiyah, yakni jiwa ksatria. Jundiyah adalah karakter keprajuritan yang di dalamnya terkandung jiwa ksatria sebagaimana diwariskan pejuang dan ulama bangsa ini saat perjuangan kemerdekaan.

Semangat perjuangan (hamasah jundiyah) adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya (hamasah manshabiyah). Saat ini, jiwa ksatria itu makin menghilang. Sebaliknya, muncul jiwa-jiwa kerdil dan pengecut yang menginginkan otoritas, kekuasaan, dan jabatan, tetapi tidak mau bertanggung jawab, apalagi berkurban. Yang terjadi adalah perebutan jabatan, baik di partai politik, ormas, maupun pemerintahan. Orang berlomba-lomba mengikuti persaingan untuk mendapatkan jabatan, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya, di negeri ini banyak orang memiliki "judul", baik judul akademis, judul keagamaan, judul kemiliteran, maupun judul birokratis, yang tanpa makna. Ada judulnya, tetapi tanpa substansi, tanpa isi, dan tanpa roh.

Padahal, ada kisah-kisah indah dan heroik berbagai bangsa di dunia. Misalnya, dalam Sirah Shahabah, disebutkan bahwa Said bin Zaid pernah menolak amanah menjadi gubernur di Himsh (Syria). Hal ini membuat Umar bin Khattab RA mencengkeram leher gamisnya seraya menghardiknya, "Celaka kau, Said! Kau berikan beban yang berat di pundakku dan kau menolak membantuku." Baru kemudian, dengan berat hati, Said bin Zaid mau menjadi gubernur.

Ada lagi kisah lain, yaitu Umar bin Khattab memberhentikan Khalid bin Walid pada saat memimpin perang. Hal ini dilakukan untuk menghentikan pengultusan kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid menerimanya dengan ikhlas. Dengan singkat, ia berujar, "Aku berperang karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima." Ia pun tetap berperang sebagai seorang prajurit biasa. Khalid dicopot "judul"-nya sebagai panglima perang. Namun, ia tetap membuat "kitab" dan membantu menorehkan kemenangan.

Ibrah yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut adalah janganlah menjadi judul tanpa kitab; memiliki pangkat, tetapi tidak menuai manfaat. Maka, ruuhul jundiyah atau jiwa ksatria yang penuh pengorbanan harus dihadirkan kembali di tengah bangsa ini sehingga tidak timbul hubbul manaashib, yaitu cinta kepada kepangkatan, jabatan-jabatan, bahkan munafasah 'alal manashib, berlomba-lomba untuk meraih jabatan-jabatan. Semoga.


*sumber: Republika

Zone Ramadhan

Silahkan hitung .. di bulan Ramadhan terdapat bisnis-bisnis yang menguntungkan:

1. Amalan sunnat = pahala fardhu.
2. Amalan fardhu = 70 fardhu di luar Ramadhan.
3. Satu huruf Al-Qur'an = 10 kebaikan
4. Lailatul Qadar = 1000 bulan
5. Yang dibebaskan dari neraka setiap malam 70.000 x 30 malam = 2.100.000

Ramadhan adalah bulan pasar "kaget", ada yang untung dan ada yang rugi, pilih yang mana?