Rabu, 30 Maret 2011

“Ketika Doa dalam Nada”

Hilda Wahyuni
INSTITUT PERTANIAN BOGOR



Dalam sujud, ku meneteskan air mata
Ketika ku dengar syair dari lantunan nada para penyair-Mu
Sungguh rapuh hati ini, dalam nyanyian-Mu
Ku ratapi, begitu banyak dosaku kepada-Mu

I
tulah sebait puisi yang mewakili perasaan saya ketika mendengar untaian  nada dari irama nasyid yang begitu syahdu. Memang, musik merupakan sarana yang efektif untuk mewakili perasaan manusia. Mungkin karena itulah maka sampai saat ini musik telah menjadi salah satu ekspresi hidup yang membawa pengaruh kepada setiap orang dalam kehidupannya. Musik merupakan salah satu  ekspresi jiwa, hati dan pikiran manusia melalui nilai seni kehidupan. Oleh karena itu, tak salah ketika kita mendengar lantunan nasyid dengan irama syahdu, akan membuat hati dan jiwa kita ikut menangis.

Tapi sebenarnya apa sih nasyid itu? Mungkin beberapa orang sudah mengetahui jenis musik ini, akan tetapi masih banyak orang yang masih belum mengetahui khususnya  di Indonesia yang saat ini justru sedang dihinggapi virus musik Band dengan berbagai genre seperti Rock, Pop, Melayu, Band Indie, dan lain-lain. Padahal, sebagai negara muslim terbesar di dunia, seharusnya Indonesia tidak asing lagi dengan jenis musik ini karena nasyid merupakan musik budaya Islam.  Namun, karena banyaknya pengaruh budaya yang masuk, nasyid telah kalah saing dengan berbagai jenis musik lainnya yang lebih menarik masyarakat seperti Pop, RnB, Rock Band, dan lan-lain. So,yuk dari sekarang kita mulai mengenal musik nasyid !

Nasyid berasal dari bahasa Arab dari kata ansyada-yunsyidu yang artinya  senandung. Namun, di beberapa artikel juga menyebutkan bahwa arti nasyid atau  anasyid (jamak) adalah lantunan atau bacaan. Sedangkan dalam definisi format kesenian, nasyid berarti senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Nah, dari beberapa definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa nasyid merupakan lantunan atau senandung syair dan lirik keagamaan yang berisi pesan,  nilai-nilai agama dan budaya Islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Jadi, jika ada yang belum tahu apa itu nasyid, sekarang sudah bisa membayangkan ya bagaimana musik nasyid itu.

Nasyid tidak hanya sekedar senandung musik atau lantunan nada belaka, namun mengandung nilai spiritual dan rohani yang kuat di dalam lirik dan munsyidnya. Munsyid adalah orang yang melantunkan nasyid. Seorang munsyid biasanya merupakan seorang yang memiliki kualitas nilai rohani yang baik pula.  Nasyid memiliki pesan rohani dan pesan islam yang kuat dan para munsyid biasanya menggunakan nasyid juga sebagai sarana berdakwah. Yah, jadi ternyata sarana berdakwah  itu sangat luas. Tidak hanya dengan berceramah atau menyampaikan kultum saja, tapi juga bisa melalui seni yang salah satunya adalah dengan nasyid. Oleh karena itu, para munsyid juga harus memiliki pemahaman yang kuat terhadap dakwah di bidang seni ini.

Nasyid telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW. Syair Thala’al Badru ’alaina  (artinya telah muncul rembulan di tengah kami) yang kini sering dinyanyikan oleh tim qosidah atau majelis ta’lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin untuk menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali beliau dan rombongan dari Mekah hijrah ke Madinah. Jadi, musik nasyid seharusnya bukanlah hal yang asing lagi bagi para umat muslim karena nasyid merupakan budaya Islam yang telah ada dan berkembang sejak zaman Rasulullah SAW. Sedangkan di Indonesia sendiri, musik nasyid mulai dikenal dan masuk ke Indonesia pada era 80-an. Perkembangannya dipelopori oleh para aktivis-aktivis islam di kampus-kampus dan sekolah yang mulai tumbuh pesat pada masa itu.

Saat ini, nasyid merupakan salah satu jenis musik di Indonesia yang  mulai menunjukkan dirinya. Tidak banyak orang yang tahu tentang salah satu jenis musik ini, tapi ternyata nasyid merupakan jenis musik yang paling digandrungi para aktivis dakwah khususnya aktivis dakwah kampus dan sekolah. What is “Aktivis Dakwah”? Mereka adalah para aktivis yang memiliki tujuan untuk berdakwah di jalan Allah. Para aktivis yang tidak hanya berdiri, berjalan dan berlari untuk dunia, tapi juga memiliki prinsip untuk mencapai kebahagiaan akhirat dengan jalan ibadah lillahita’ala. Seperti yang telah disebutkan di atas pula, bahwa mereka juga lah yang dahulu menjadi pelopor perkembangan musik nasyid sehingga dapat dikenal hingga sekarang. Wah, mungkin masih bingung, apa sih sebenarnya hubungan aktivis dakawah, nasyid dan musik? Kok sepertinya gag nyambung banget gitu ^^. Tapi  tidak perlu diisambung-sambungkan, karena kita tidak sedang membicarakan Aktivis Dakwah. Aktivis Dakwah hanyalah salah satu contoh dari mereka yang menyukai musik nasyid. Tapi mengapa ya, nasyid kok sepertinya “Islam Banget gitu ^^ (hhe...)”.

Jadi, jika ditlilik secara mendalam, hubungan antara nasyid, manusia dan musik memiliki hubungan yang erat. Mengapa demikian? Karena nasyid merupakan jenis musik yang bertujuan untuk mengekspresikan rasa cinta kita akan keagungan Allah SWT, Sang Pencipta Seluruh Alam Semesta. Yah, nasyid adalah musik Islami yang dikemas dengan menarik sehingga sang pendengar mampu mengekspresikan jiwanya untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta. Di dalam Islam, musik nasyid pun merupakan salah satu sarana yang efektif dalam berdakwah. Oleh karena itu, telah dikatakan di atas bahwa tak heran jika para aktivis dakwah sangat suka dengan jenis musik ini khususnya para remaja yang telah melabelkan dirinya sebagai Aktivis Dakwah Kampus dan Sekolah. 

Namun, sebenarnya nasyid tidak diciptakan untuk para aktivis dakwah saja, tapi untuk para komunitas umum juga. Sayangnya jenis musik nasyid belum mampu menarik minat dan kesukaan masyarakat Indonesia sehingga sepertinya musik nasyid hanya terbatas untuk kalangan "orang-orang yang mengerti islam" saja. Padahal seharusnya tidak seperti itu. Jika benar-benar diresapi  secara mendalam, banyak sekali manfaat yang dapat  berpengaruh ke dalam jiwa dan hati kita jika mendengar musik nasyid. Musik nasyid dapat membuat kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Nah, sebagai khalifah Tuhan di bumi, sudah seharusnya kita menyukai jenis musik ini !!!

Musik nasyid memiliki genre yang tak kalah bagusnya dengan jenis musik lainnya. Bahkan banyak nasyid yang telah dimix dengan jenis musik lain seperti Pop, RnB dan Rapp. Coba bayangkan, pasti bagus sekali kan kalau mendengar nasyid yang musiknya RnB dan Rapp^^. Yah, jadi jangan salah persepsi dulu terhadap musik nasyid. Mungkin kebanyakan orang menganggap bahwa nasyid itu musik Islam yang nadanya hanya “slow-slow” saja. Tapi saat ini, kenyataannya tidak begitu. Bahkan beberapa pelantun nasyid seperti grup nasyid Justice Voice, melantunkan lirik-lirik nasyid dengan cara yang unik. Mereka menyanyikannya dengan nada acapella, dengan “sedikit” memainkan suara-suara dari vokal mereka yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sudah pada tau kan acapella itu apa? Atau ada yang belum tau? Jadi, acapella itu jenis musik tanpa iringan alat musik. Jadi hanya menggunakan vokal dari mulut  saja. Uniknya, para munsyid biasanya memainkan vokal mereka mirip seperti alat musik. Jadi ketika mendengar mereka bernyanyi pun, tidak bosan dan justru sangat menarik. Namun, ada juga acapella yang hanya menggunakan gendang.

Wah, jika berbicara tentang Justice Voice, salah satu grup nasyid yang sudah cukup terkenal di kalangan “oarang-orang pecinta nasyid”, maka tidak ada habisnya. Mengapa? Karena Justice Voice memang unik dan menarik. Selain cara bernyanyi mereka, lirik-lirik di setiap lagu mereka pun tak kalah uniknya. Mereka menggunakan kata-kata yang ringan dan mungkin “sedikit gaul” di dalam lirik-liriknya. Tema dan judul di setiap lagu mereka pun tak jauh dari permasalahan di kehidupan sehari-hari para umat muslim.

Berbeda dengan Justice Voice, Izzatul Islam juga memiliki keunikan tersendiri. Wah, sepertinya belum pernah denger tuh yang namanya “Izzatul Islam”? Izzatul Islam juga salah satu grup nasyid yang terkenal juga di kalangan “para pecinta nasyid (hhe lagi..^^)”. Bedanya dengan Justice Voice, Izzatul Islam mengusung jenis musik nasyid yang lebih menyeru dan bersemangat. Jadi maksudnya, musiknya membangkitkan semangat-semangat para pendengarnya untuk dapat lebih mengekspresikan jiwa agar lebih dekat kepada Sang Pencipta Alam, Allah SWT. Lirik-liriknya pun menggunakan kata-kata yang agak berat dan memiliki makna yang mendalam. Beberapa lagu mereka yang sudah terkenal adalah Sang Murabbi, Rabithah, dan Barisan Mujahid. Kalau belum pada tau, bisa kok disearch di internet (hhe...^^).

Selain Justice Voice dan Izzatul Islam, sebenarnya ada salah satu grup nasyid yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan kepopulerannya cukup diperhitungkan. Mereka adalah grup nasyid SNADA. Mereka pernah populer dengan lagu “Jagalah Hati” yang diciptakan oleh KH. Abdullah Gymnastiar yang pada saat bersamaan menjadi tokoh yang populer juga di kalangan masyarakat saat itu. SNADA mengusung karakter nasyid yang hampir mirip dengan karakter bernyanyi grup nasyid asal Malaysia, Raihan, yang pernah berjaya juga di industri musik Indonesia pada masanya. Keduanya mendapatkan tempat yang cukup baik di dalam pasar musik Indonesia saat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, popularitas mereka perlahan-lahan mulai menghilang.  Munculnya band-band yang telah mendobrak  musik Indonesia, akhirnya membuat mereka tersingkir.

Wah, mungkin yang dari tadi dibicarakan sepertinya grup nasyid terus ya. Jadi kalau grup nasyid itu, personilnya lebih dari satu. Lalu, ada tidak yang nyanyinya solo saja? Pasti ada dong! Bahkan,  para pelantun nasyid solo  jauh lebih terkenal dan masih diterima oleh masyarakat hingga saat ini. Contohnya saja kalau di Indonesia ada Hadad Alwi, Opick, Sulis, dan Jeffri Al Buchari. Mereka merupakan icon-icon musik nasyid Indonesia saat ini. Namun, ketenaran mereka dalam menguasai pasar musik Indonesia hanya berlangsung sesaat dan tidak konsisten. Biasanya lagu-lagu mereka populer di saat ada hari-hari  besar umat muslim saja seperti Bulan Ramadhan dan Idul Fitri (Lebaran). Setelah itu, konsumsi masyarakat akan kembali ke lagu-lagu Band dan jenis musik lainnya. Oleh karena itu, bahkan supaya para Band-Band ini dapat terus eksis sepanjang tahun, mereka pun tak mau kalah dengan para munsyid di saat Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Banyak dari mereka yang mengeluarkan album-album atau single-single yang bertemakan agama atau hari-hari besar tersebut. Sehingga terkadang lagu-lagu para munsyid kalah populer dengan lagu-lagu mereka.

Mungkin itu adalah sedikit potret dari musik nasyid Indonesia yang sebenarnya jika terus dikembangkan, dapat mampu ikut menguasai pasar musik Indonesia. Namun sayangnya,  minat masyarakat Indonesia untuk menjadi penyanyi nasyid atau pun menjadi pendengar sejati musik nasyid hanya sedikit sekali. Masyarakat Indonesia saat ini justru berlomba-lomba menjadi anak Band atau penyanyi Pop, RnB, dan lainnya sehingga regenerasi musik nasyid menjadi terbatas. Padahal di lain pihak,  sebenarnya ada juga grup-grup nasyid baru yang personilnya masih muda-muda juga, tetapi kepopuleran mereka masih jauh dari harapan sehingga peluang musik nasyid untuk ikut menguasai pasar musik Indonesia dan patut diperhitungkan,  masih memerlukan perjuangan dan usaha yang keras.

Perkembangan musik nasyid sendiri sebenarnya saat ini telah berkembang cukup pesat dibalik euforia masyarakat yang masih lekat dengan jenis-jenis musik umum lainnya. Kehadiran musik nasyid ditengah-tengah yang lain, saat ini masih dapat diterima oleh masyarakat dan mendapat apresiasi yang cukup baik walaupun hanya di saat-saat tertentu. Tetapi walaupun nasyid masih belum menjadi yang terdepan, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti musik nasyid dapat mampu menguasai pasar musik Indonesia. Tidak hanya itu, harapannya suatu saat nanti, musik nasyid dapat menjadi virus baru di blantika musik Indonesia.

                Sepotong lirik dari senandung seorang munsyid asal Swedia, Maher Zain, mudah-mudahan dapat menggerakkan hati kita semua...

I was so far from You
Yet to me You were always so close
I wandered lost in the dark
I closed my eyes toward the signs
You put in my way
I walked everyday, further and further away from You
Oooo Allah, You brought me home
I thank You with every breath I take
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah...

                Wallahu’alam bishawwab....

Hilda Wahyuni







               




Tidak ada komentar:

Posting Komentar